profile dan biografi perjalanan shandy sondoroPosted by galang eka on Friday, March 16, 2012
Under: music
Perawakannya yang mungil tak dikira mampu menyihir juri-juri New
Wave 2009, sebuah ajang kompetisi bakat internasional di kawasan Eropa
Timur. Pagelaran musik yang setiap tahunnya ditonton oleh jutaan pemirsa
di Eropa dan dihadiri bintang tamu seperti Stevie Wonder, Robin Gibb,
Joe Cocker, Al Jarreau, Lisa Stansfield, itu menjadi saksi kehebatan
seorang Sandhy Sondoro, pria asal Ciputat, Jakarta. Ia dinobatkan
sebagai juara pertama bersama kontestan dari Ukraina. Siapakah Sandhy
Sondoro ? Pria ini lahir dari keluarga dengan
latar belakang musik yang kuat. Sejak kecil ia sudah akrab dengan musik
American pop, folk, jazz dan blues. Sandhy tak hanya piawai berolah
vokal, memainkan gitar, dan menulis lagi. Tapi juga melukis dan memasak.
Di bangku SMU, Sandhy bergabung dengan band, memainkan lagu-lagu dari
Van Halen, Mr Big, hingga The Black Crowes. Usia 18 tahun, ia menemui
pamannya di California dan tinggal disana untuk beberapa saat. Setahun
kemudian ia pindah ke Jerman untuk kuliah. Datang ke Berlin dengan
status college student yang membiayai hidupnya sendiri, memaksanya harus
fokus terhadap kuliahnya di jurusan Interior Design. Kecintaannya pada
musik dan keharusan untuk bertahan hidup sambil menyelesaikan kuliah
dijalaninya sebagai musisi jalanan. Bernyanyi di trotoar hingga ke
subway sekalipun adalah keseharian seorang Sandhy Sondoro. Lagunya yang
cukup terkenal “Down On The Street” merupakan detail soundtrack
kehidupannya yang diasah lewat pengalamanya berjam session dengan
musisi-musisi lain di sebuah jazz bar di jantung kota Berlin. Dari
segi vokal, Sandhy mempunyai kemampuan yang unik. Kerabat-kerabat
musisi dari kalangan kulit hitam di kota multi-ras itu kerap
menjulukinya Indo-nigger karena khas vocalnya yang begitu “hitam” dan
jarang dimiliki oleh penyanyi-penyanyi dari benua Asia. Sandhy yang
mengidolai Almarhum Benyamin S. ini sudah lama memulai karir musik
profesionalnya. Namun baru banyak dikenal publik Jerman setelah tampil
di salah satu acara televisi nasional Jerman ProSieben yaitu TV Total
pada 2007 lalu. Acara milik entertainer popular Jerman Stefan Raab, yang
mencari bakat-bakat baru di dunia musik. Sandhy Sondoro secara
mengesankan tampil di acara itu, meski pada akhirnya hanya bertengger di
lima besar babak akhir. Kemampuannya menulis,
mengaransemen, dan menyanyikan lagu cukup disegani oleh kalangan musisi
papan atas Jerman sebut saja Gregor Meyle. Berbagai panggung bergengsi
semacam House of World Cultures atau Museum Isle di Berlin juga pernah
di singgahi Sandhy Sondoro sebagai tempat mengekspresikan musiknya.
Masyarakat luas mulai mengenalnya sebagai “one of a kind” dilihat dari
perawakan Asia-nya dengan karakter suaranya yang soulfull, meledak-ledak
namun juga sangat fleksibel memberinya banyak julukan, salah satunya
adalah Ben Harper of Jakarta. Setelah
mengeluarkan album bertitel “Why don’t we” debut yang mengukuhkan
keberadaan, serta kualitas dirinya sebagai “pendatang luar” di belantika
musik Jerman dan diapresiasi positif oleh banyak kalangan di benua biru
tersebut. Kini Single terbarunya “Shine” hasil kolaborasi dengan duo DJ
Ibiza, Dublex Inc terus menapaki posisi atas airplay dan chart radio di
kota-kota besar Eropa Berlin, Austria, Madrid, dan Paris. Sejak
kemenangannya di ajang New Wave 2009 itu, pria yang sudah bermukim di
kota Hi-Tec, Berlin - Jerman selama dua puluh tahun ini disibukkan
dengan penampilannya di TV-TV dan tur seantero Eropa. Panggung hidupnya
yang sebelumnya diisi dengan hari-hari penuh perjuangan kini sudah
membuahkan hasil manis. Seiring dengan naiknya
popularitasnya, Sandhy pun telah berhasil menghimpun banyak fans yang
tersebar di berbagai negara. Sandhy sudah menjadi musisi profesional
yang sangat diperhitungkan dan hal ini secara tidak langsung mengangkat
nama negara asalnya yaitu Indonesia. Untuk itu KBRI Jerman pun
menganugerahinya pernghargaan Satya Lencana Karya Satya.
(sonymusic.co.id) Prestasi
sumber : http://www.indonesiantunes.com In : music |
profile dan biografi perjalanan shandy sondoroPosted by galang eka on Friday, March 16, 2012
Under: music
In : music |